Cara Pemasangan Dinding Bata Ringan
Seperti halnya bata merah dan
batako, struktur material dinding menggunakan bata ringan juga membutuhkan
bahan-bahan lainnya seperti perekat, plesteran, serta acian. Pengerjaan
finishing tersebut akan membuat bata ringan lebih awet sehingga bangunan Anda tetap
tampil prima dalam jangka waktu yang lama.
Untuk memberikan hasil yang optimal
serta penggunaan bahan yang efisien, maka diperlukan langkah-langkah pemasangan
bata ringan secara tepat dan benar. Dengan langkah dan jumlah material yang
tepat, Anda dapat membuat konstruksi dinding bata ringan yang lebih kuat, rapi,
awet, serta tidak boros bahan.
Jika material bahan berupa bata
ringan, semen instan, serta air sudah siap, maka yang pertama kali dikerjakan
adalah menentukan arah kerataan dinding dengan menggunakan benang.
Rendam bata ringan dalam air untuk
mencegah pengerasan semen terlalu cepat. Bata ringan cukup direndam beberapa
saat saja.
Buat pasta untuk perekat bata
ringan dari campuran air dengan semen instan. Rasio campuran adalah 9,5-10,5
liter air untuk 40 kg semen instan. Gunakan air bersih agar daya rekat semen
instan dapat maksimal.
Siapkan perekat dengan ketebalan 3
mm pada tiang kolom serta 10-20 mm untuk bagian alas bata ringan. Pasang mulai
dari sudut dinding. Gunakan palu untuk meratakan pemasangan dengan cara
mengetok-ngetok bata ringan.
Gunakan perekat setebal 3 mm antar
pasangan bata. Pastikan pasangan bata terpasang dengan rapi dan rata. Gunakan
waterpass untuk memastikan kerataan pasangan bata.
Langkah finishing terakhir setalah
membiarkan bata selama 24 jam agar mengering sempurna sebelum siap untuk
diplester adalah sebagai berikut.
Plesteran Bata Ringan
Setelah menyelesaikan pemasangan
bata ringan, berikutnya dinding bata ringan diberikan plester. Fungsi dari
plester adalah untuk menutup pasangan bata tadi. Dengan diplester, dinding akan
menjadi rata dan lebih kokoh.
Sebelum diplester, dinding bata
ringan dibersihkan terlebih dahulu. Caranya bisa dengan disiram atau diperciki
air secukupnya. Dengan dibasahi, plesteran juga akan terikat semakin kuat serta
tidak cepat kering saat dipasang.
Plester dan Acian pada Dinding Bata
Ringan
Selanjutnya, memasang papan
pembatas bidang kerja pada tepi dinding. Lajur dipasang setiap ±1 meter dengan
ketebalan sekitar 10 mm (sesuai ketebalan plesteran).
Pasta untuk plesteran dibuat dengan
campuran air dan semen instan dengan rasio 6-6,5 liter air untuk 40 kg semen.
Ketebalan yang disarankan adalah 10 mm.
Apabila dinding terpapar matahari,
gunakan pelindung atau terpal untuk melindungi dinding dari sinar matahari agar
tidak mengering terlalu cepat.
Diamkan plesteran selama 2-3 minggu
ketika penyusutan telah berhenti. Apabila pengacian dilakukan ketika plesteran
masih basah, akan berpotensi menimbulkan retak rambut pada dinding akibat
penyusutan pada material plesteran.
Acian Bata Ringan
Setelah diplester, dinding bata
ringan perlu diberikan lapisan acian. Acian berfungsi untuk menutupi pori-pori
pada dinding dan membuat dinding terlihat lebih halus. Acian juga melindungi
dinding dari lembab karena terbukanya pori-pori pada dinding.
Pasta untuk acian dibuat dengan
campuran semen instan dan air dengan rasio 13,5-14,5 liter air untuk 40 kg
semen instan. Ketebalan yang disarankan adalah 1–3 mm. Namun, apabila Anda
ingin membuat acian dengan ketebalan 3 mm, pengacian perlu dilakukan dalam dua
tahap. Pertama, dibuat acian dengan ketebalan sekitar 1-1,5 mm, kemudian
dibiarkan mengering. Setelah itu, diberi lapisan acian lagi hingga mencapai
ketebalan 3 mm.
Gunakan roskam untuk
mengaplikasikan acian. Acian diaplikasikan dengan gerakan searah. Kemudian,
acian dihaluskan dengan kuas basah dan digosok dengan kertas semen.
Demikian hal yang harus
diperhatikan dalam perlakuan proses pengerjaan plesteran dan acian pada dinding
bata ringan. Teknik aplikasi serta campuran material yang benar akan membuat
dinding bata ringan menjadi halus, rata, serta mulus. Bangunan Anda tentu akan
menjadi lebih kokoh, rapi dan menawan.
Belum ada tanggapan untuk "Bata Ringan Balikpapan"
Post a Comment